Selasa, 03 Januari 2012

TERBENTUKNYA WANITA ANGKATAN UDARA (WARA)


Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan puncak perjuangan Bangsa Indonesia. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya Proklamasi Kemerdekaan melahirkan konflik yang bersifat fundamental antara kita dan Belanda mengenai siapa yang berdaulat atas Indonesia, Belanda atau kita. Periode-periode selanjutnya lebih dikenal dengan ‘Revolusi fisik’ ditandai oleh perlawanan-perlawanan yang heroik.
 

Kaum wanita merasa terpanggil untuk ikut serta berjuang membela dan mempertahankan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bersama-sama dengan kaum pria kaum wanita berjuang, baik di garis belakang maupun di garis depan medan pertempuran. Banyak sekali wanita yang terjun dalam kegiatan dapur umum, palang merah (waktu itu namanya belum palang merah), pesuruh, pengantar berita (koerir), mencari senjata, tempat-tempat perlindungan dan persembunyian, obat-obatan, makanan dan sebagainya. Di seluruh Indonesia muncullah laskar-laskar / badan-badan perjuangan bersenjata yang keanggotaannya terdiri dari kaum wanita.
 

Adapun laskar-laskar/badan-badan perjuangan bersenjata tersebut antara lain dapat disebut di sini: Barisan Puteri di Jakarta, Laskar Wanita Indonesia (Laswi) di Bandung, Laskar Puteri Indonesia (LPI) di Surakarta, Wanita Pembantu Perjuangan (WPP) di Yogyakarta, Laskar Muslihat di Bukittinggi, laskar Sabil Muslihat di Sumatera Tengah dan lain-lainnya. Di Sumatera selain terbentuk laskar-laskar/ badan-badan perjuangan bersenjata seperti halnya di Jawa, juga beberapa orang wanita memasuki dinas Kepolisian RI dan dinas pada AURI di Bukittinggi.

SUMBER http://202.158.39.213/content.asp?contentid=3265: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar